Sabtu, 28 November 2020

Sang Putri dan Sang Pemintal (Review Buku)

Judul: Sang Putri dan Sang Pemintal 

Penulis: Neil Gaiman 

Alih bahasa: Nina Andiana 

Penerbit: PT.Gramedia Pustaka Utama 

Tahun: Januari, 2017

Halaman: 73 hlm; 23cm 

ISBN: 9786020335483

.

Sekilas membaca judulnya mengingatkan pada kisah dongeng "Sleeping Beauty", tapi ternyata yang ditulis oleh Neil Gaiman tidak seperti itu. Neil Gaiman berkata bahwa dia tidak begitu menyuki cerita-cerita yang wanita-wanitanya diselamatkan pria.

.

Kisah ini berawal dari tiga kurcaci yang akan memberikan hadiah kain sutra terbaik untuk sang ratu muda yang akan melangsungkan pernikahan. Ketiga kurcaci tersebut mendengar cerita dari para penduduk tentang wabah yang menyerang diluar kerajaan dan melaporkan kepada sang ratu. Wabah tidur, wabah yang dimaksud. Wabah tidur berasal dari sihir.

Para penduduk bercerita bawah ada seorang putri yang dikutuk oleh penyihir jahat sejak sang putri masih bayi. Penyihir yang dimaksud adalah salah satu dari kumpulan penyihir hutan, yang dipaksa menyingkir seribu tahun lalu. Ketika sang putri berumur delapan belas tahun, jari sang putri itu akan tertusuk, dan membuatnya tertidur selamanya.

Tiga kurcaci itu melihat sendiri orang-orang yang sebelumnya terjaga kini mematung memejamkan mata. Ketika mendengar kabar tentang wabah tersebut, sang ratu memutuskan pergi bersama tiga kurcaci untuk melihat keadaan dan mereka pun pergi menuju istana dimana tempat seorang putri kerajaan tertidur akibat ulah penyihir.

.

Mungkin karena ini merupakan buku terjemahan, menurut saya bahasanya agak sedikit rumit. Hei buku ini sebenarnya bukan buku untuk anak-anak ya. Ini untuk orang dewasa. 

Ilustrasi didalam buku ini terkesan dark, rumit, tapi menurut aku sangat menajubkan, sangat detail sekali ilustrasinya, keren.

Karena sebenarnya buku ini bukan untuk anak-anak, maka karakter didalam cerita ini sama sekali tidak ada karakter yg terkesan lucu dan menggemaskan.


Buku Sang Putri dan Sang Pemintal


Kamis, 26 November 2020

Trik Membaca Konsisten

Sedikit bercerita tentang diriku dan buku. Sekarang aku tergabung dalam komunitas OWOB yaitu Komunitas One Week One Book. Kita diharuskan setor review'an buku minimal satu buku dalam satu minggu. Bebas, buku apa saja. Fiksi/ Non Fiksi/ Biografi/ Komik bebas, asalkan bukan buku nikah hahaha, beda konteks ya kawan hehehe.

Review buku kemudian diposting di feed instagram kita masing-masing, dan jangan lupa tag akun instagramnya gerakan1week1book.  Dengan catatan, akun instagram kalian jangam di private ya. Yang membuatku terpincut dengan komunitas ini adalah, konsistennya, keseriusannya, karena tiap bulan selalu ada presensi rapor kita dalam sebulan. Adakah rapor merah? Jika minggu pertama di bulan A, kita tidak menyetor review atau ulasan buku, otomatis nilai rapor kita merah nanti.

Ya, kakak-kakak admin kerja extra keras, mencatat satu per satu para membernya. Keren kan. 

Nah, ini memberikan tantangan tersendiri buatku. Jadi dari dulu aku selalu menanamkan diri sejak masih sekolah dulu, minimal satu bulan aku membaca satu buku.

Ya karena tumpukan bukuku semakin banyak, TBR ku semakin buanyak. Aku harus menghabiskan semua TBR ku, gimana caranya agar aku termotivasi? Akhirnya aku menemukan komunitas ini. Dengan komunitas ini, aku termotivasi untuk menghabiskan semua TBR ku di rak buku hehehe

So, yang mau ikut bergabung dengan komunitas ini, bisa buka instagram komunitas ini yaa. Caranya, tinggal klik bio aja. Nanti kalian baca caranya 😊


Ini akun instagram OWOB



Disini aku mau sharing pengalaman saja, trik membaca konsisten dari hasil aku menhikuti panggung obrolan kolaborasi antara Cabaca dan Gerakan owob.



Bagaimana sih cara membangun kebiasaan membaca?

Menurutku yang paling utama adalah *waktu*. Temukan waktu yang tepat untuk membaca dan luangkan waktu setiap hari. 
Jadi, aku punya tips dan trik. Kemanapun kamu pergi, bawalah buku yg saat itu sedang kamu baca. Saat ada waktu luang, bacalah buku, cukup 15 menit saja. Atau kalau menurut kalian itu lama, bisa jadi 10 menit saja.

Yg kedua adalah Kebutuhan
Jadikan membaca itu sebagai kebutuhan. Kalau buat aku pribadi, membaca itu suatu bentik merelaksasikan diri. Membuat pikiran jadi lebih rileks. Ketika aku stress banyak yang dipikirkan, overthinking, aku lari ke buku. Tidak selalu buku, aku lari ke menggambar, mewarnai, atau menulis apa yang aku rasakan saat itu ke buku diaryku.

Ketiga, Teman
Berteman dengan orang yang suka membaca buku. Kalian boleh mengikuti komunitas manapun yg kamu mau tentang literasi. Kebetulan keluargaku suka membaca, bapak dan kakakku bisa dibilang yang menularkanku pada buku ketika kecil.

Keempat, buku favorit
Mulailah membaca dari buku yang kamu favoritkan. Genre apa yang kamu sukai. saat ini kamu sedang mood dengan buku apa. 
Seperti apa kata mba Najwa Shihab:
Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cari buku itu. Mari jatuh cinta

Kelima, Reward
Berilah reward kepada diri sendiri setiap berhasil membaca satu buku.
Saat ini akupun ikut #gocengchallenge. Jadi tiap kita menyelesaikan satu buku, kita memasukkan lima ribu rupiah kedalam celengan, yang nantinya saat akhir tahun alias event 12.12, kita bisa jajan buku dengan uang yang sudah kita kumpulkam selama satu tahun itu. 

-Sharing is caring-


Rabu, 25 November 2020

Nenek Hebat dari Saga (Review Buku)

Judul: Nenek Hebat dari Saga
Judul asli: Saga no Gabai Baachan
Penulis: Yoshichi Shimada
Penerjemah: Indah S. Pratidina
Penerbit: Kansha Publishing
Cetakan I: Juni 2016
Halaman: 264 hal
ISBN: 9786027041097
.
Buku ini berdasarkan kisah nyata yg dialami penulis ketika masih kecil. Di buku ini, penulis menggunakan nama kecilnya, yaitu Akihiro Tokunaga.
.
Kisah seorang anak bernama Akihiro Tokunaga, anak yatim yang tinggal bersama ibunya. Ayahnya meninggal akibat pengaruh radioaktif dari bom Hiroshima. Kala itu Jepang mengalami kondisi berat. Bom atom pertama yang dijatuhkan di muka bumi mendarat di Hiroshima. 
.
Karena kesibukan ibu Akihiro, dan tidak ada waktu untuk Akihiro. Akihiro dititipkan kepada neneknya di desa Saga. Dia mulai hidup bersama Nenek sejak  tahun 33 era Shiwa (1958), ketika itu Nenek sudah berusia 58 tahun. Ketika itu Akihiro kecil masih menjadi murid Sekolah Dasar.
.
Nenek Osano hidup amat sederhana, dan kekurangan. Beliau bekerja sebagai penyapu halaman sekolah. Akihiro juga harus menyesuaikan dengan lingkungan barunya. Walaupun hidup dengan serba kekurangan, Nenek Osano tidak pernah pesimis dan slalu optimis. Selalu ceria dan selalu bersemangat. Nenek adalah orang yg gigih dan selalu punya ide-ide brilian, serta nasihat-nasihat yang membuat Akihiro patuh dan mempercayainya.
.
Disinilah Akihiro diajarkan arti kehidupan. Kata Nenek, hiduplah miskin mulai sekarang, bila sudah kaya, kiya jadi berplesir, jadi makan sushi, jadi menjahit kimono. Hidup jadi kelewat sibuk 😁
.
Nenek Osano selalu mempunyai ide-ide yg kreatif dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Misalnya saja, memasang galah di sungai yg berada di depan rumahnya agar sayur sayuran yg dibuang dari pasar akan tersangkut di galah tsb. Nenek Osano selalu menyebut sungai itu sebagai "Supermarket Pribadi".
Kata Nenek, "Lobak yang berujung dua sekalipun, kalau dipotong-potong dan direbus, sama saja dengan yg lain. Timun yg bengkok sekalipun, bila diiris-iris dan dibumbui garam, tetap saja timun."
.
Dibuku inipun juga dceritakan kisah Akihiro dan teman-temannya di sekolah dan juga guru-gurunya. Seperti kisah tentang gurunya yg selalu mengajak bertukar bekal setiao acara olahraga tahunan, dgn alasan sakit perut. Trnyata bekal gurunya itu berisi makanan yg lezat. Dan Akihiro baru menyadari setelah sekian tahun, bahwa gurunya hanya ingin berusaha berbuat baik pdanya.
.
Kalau ditulis sprti ini, seolah Nenek hanya bisa bergantunh pada kebaikan orang lain. Tapi sebenarnya Nenek sendiri juga orang yg gemar membantu orang lain.
"Kebaikan sejati dan tulus adalah kebaikan yang dilakukan tanpa diketahui orang yang menerima kebaikan"
.
Novel ini sangat ringan dibaca, setiap kalimat mudah dicerna dan membekas dihati. Kisah Nenek Osano dari Saga sangat menyentuh, mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, optimis, berjuang gigih. Dan disini belajar bahwa kebahagiaan itu bukanlah sesuatu yg dtentukan oleh uang. Kebahagiaan itu adalah sesuatu yg ditentukan oleh diri kita sendiri, oleh hati kita.
.
Aahh alangkah indahnya hidup ini apabila kita tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur 🥰

Arah Musim (Review Buku)

Arah Musim// Kurniawan Gunadi// Penerbit Bentang// 2019// 188 hlm; 20,5cm// ISBN 9786022916482
.
Arah Musim membahas tentang perjalanan hidup dengan banyak sudut pandang. Menyajikan banyak adegan kehidupan yang bisa kita ambil makna dari kehidupan itu sendiri dan hikmahnya.
.
Buku yang bisa merefleksikan diri. Melihat lebih jauh tentang kehidupan melalui perasaan-perasaan kita. Tentang kekhawatiran, ketakutan, keresahan, harapan, dan kejujuran. Membaca buku ini sepertinya harus dalam keadaan rileks dan pelan-pelan, agar lebih dapat feel'nya dalam membaca di setiap bagian ceritanya.
.
Ketika kita membaca buku ini, kita diajarkan melihat bagaimana seseorang memandang atau melihat sebuah kehidupan.
.
Kita sering memahami bahwa apa yang terjadi dalam hidup kita adalah hal-hal terbaik yang bisa kita dapatkan.
Kita sering salah memahami maksud-maksud tersembunyi yang Tuhan hadirkan dalam semua rentetan kejadian hidup yang amat berharga.
Tuhan ingin mengajarkan kita sesuatu. Sesuatu yang sering kita tolak kehadirannya. Sesuatu yang barangkali menjadi doa-doa kita selama ini.
Tapi, kita tidak cukup sabar untuk melewati perjalanan ini, melewati musim-musim yang silih berganti.

______________________

"Hidup. Bukanlah tentang mendengarkan orang lain sebanyak-banyaknya. Keputusan-keputusan bukan diambil dari apa kata orang. Kamu menikah, bukan karena kata orang. Kamu berkarier, bukan karena kata orang. Kamu melakukan kebaikan bukan untuk kata orang. Hidup ini sudah bising oleh riuh rendah suara-suara sumbang di balik bayang-bayang, mendikte hidupmu seolah-olah itu adalah yang terbaik untukmu, padahal mereka tidak oernah menjadi dirimu, apalagi menjalaninya. Keputusan hidup kita bukan untuk menyenangkan semua orang, melainkan mencapai titik tertingginya, yaitu keridaan Tuhan". (Hal 16)

"Hidup. Ia tidak seperti cermin, yang menunjukkan hampir keseluruhan apa yang diterimanya tanpa rahasia. Hidup itu menyembunyikan rahasia-rahasianya. Hiduo melipat banyak misteri, kita harus membukanya satu per satu. Kemudian, bagian yang tak kalah pentng adalah kita bersiap untuk menerima kenyataan yang kita dapati dari setiap rahasia yang tersingkap".

Hidup itu seperti apa bagimu? Serumit itukah? Atau sesederhana kamu bisa memahaminya?

Sabtu, 21 November 2020

Aroma Karsa (Review Buku)

.
Judul: Aroma Karsa
Penulis: Dee Lestari
Penerbit: PT.Bentang Pustaka
Tahun: 2018
710 hlm ; 20cm
ISBN 9786022914631
.
"Puspa Karsa, bunga yg sangat dirahasiakan wujudnya dan tempat tumbuhnya. Yang diketahui dari Puspa Karsa adalah kekuatannya yg melebihi segala sihir dan kesaktian. Puspa Karsa konon muncul dalam selang ratusan tahun dan tiap pemunculannya mengubag tata Nusantara". (Hal 10)
.
Aroma Karsa bercerita tentang perjalanan menemukan Puspa Karsa, tanaman yg konon mampu mengendalikan kehendak, bunga sakti itu tersembunyi di tempat rahasia yg hanya bisa diidentifikasi melalui aroma. Berbekal dari lontar kuno peninggalan Eyang Putrinya Janirah, Raras Prayagung seorang pengusaha industri komestik, terobsesi dgn tanaman Puspa Karsa, si bunga sakti.
.
Obsesi Raras dalam menemukan Puspa Karsa mempertemukannya pada Jati Wesi. Jati Wesi, pemuda yg besar dan tumbuh di TPA Bantar Gebang. Jati memiliki penciuman yg luar biasa, sehingga dia dijuluki si Hidung Tikus. Karena kemampuannya itu, membawanya pada pekerjaan, yaitu sabagai peracik parfum. Hal ini juga yg membawa Jati bertemu dengan Tanaya Suma, anak angkat Raras Prayagung. Suma mempunyai kemampuan yg sama dengan Jati.
Pembahasan aroma di novel ini benar-benar luar biasa. Penjabarannya begitu detail, mba Dee mampu menggambarkan macam-macam aroma dgn sangat baik, luar biasa.
.
Klimaks dalam novel ini adalah ketika tim ekspedisi pencarian Puspa Karsa terbentuk. Jati dan Suma tergabung dalam tim ekspesisi tersebut dan berangkat ke Gunung Lawu. Lewat jalur tengah via Candi Cetho mereka berangkat utk memulai ekspedisi pencarian Puspa Karsa.
.
Novel ini disajikan dengan alur maju mundur. Mba Dee berhasil membuat pembaca (saya) penasaran dengan semua misteri-misteri di dalam novel ini.
Kisah ekspedisi di Gunung Lawu yg paling menarik buat saya. Karena mnurut saya mendekati realita. Dari mulai burung Jalak Lawu, yg dikenal perubahan wujud dari abdi dalem kerajaan Majapahit, yg membantu menunjukkan jalan pada para pendaki jika tersesat di Lawu. Dan misteri lainnya sering terdengar dari cerita-cerita para pendaki.
.
Sekali lagi, Luar Biasa ❤️

Jumat, 20 November 2020

Tak Masalah Jadi Orang Biasa (Review Buku)

Judul: Tak Masalah Jadi Orang Biasa
Penulis: Urfa Qurrota Ainy
Penerbit: CV. IDS
September, 2020
216 hlm
ISBN 9786025291685(-)
.
Jangan salah paham dengan judulnya ya kawan. Penulis menuturkan di awal buku, bahwa buku ini bukan bertujuan untuk menghalangi seseorang utk berambisi menjadi luar biasa. Bahwa buku ini tak dibuat utk membenarkan sikap malas dan asal-asalan dalam bekerja. Maksud penulis ialah:
"Menjadi orang biasa bukan berarti tidak berusaha menjadi berguna. Menjadi orang biasa artinya memahami bahwa untuk menjadi berguna kita bisa melakoni peran-peran yang dekat dan sederhana".
.
Pernah gak, merasa insecure ketika melihat teman-teman kita memasang story di instagram mereka? Tentang kehidupannya, pencapaiannya dan lain-lain.
Lalu terbesit pikiran, kenapa aku tertinggal dari mereka? Kenapa aku tak seambisius mereka? Kenapa aku tak seproduktif mereka? Kenapa aku tak secantik mereka? dan lain-lain.
.
Hidup itu "sawang sinawang", kata orang Jawa. Hakekat hidup itu hanyalah persoalan bagaimana seseorang memandang atau melihat sebuah kehidupan.
Tak masalah jika kita hanya jadi orang biasa, yg mungkin tidak terkenal, tidak punya pengaruh besar, tidak keren.
Jika hidup ini adalah sebuah permainan, maka pemenangnya bukanlah dia yg tampak hebat dari luar, tetapi dia yg merasakan tenang dalam hatinya. (Hal 116)
.
Membaca buku ini aku mengangguk-angguk sendiri, karena jujur saja buku ini sangat relate dengan hidupku sekarang.
Buku yang ringan dibaca, cara penyampaian dari penulis menurutku mengalir begitu saja. Ditambah buku ini berwarna, selalu berwarna di setiap halamannya. Serta terdapat beberapa ilustrasi dan kutipan-kutipan kalimat pointnya. Sehingga saat membaca buku ini, aku sama sekali tidak merasa bosan.
.
Jadi, untuk teman-teman yg merasa insecure, buku ini saya rekomendasikan untuk dibaca. 
Kita semua sama. Sama-sama berperan. Apapun yg kita jalani, yg kita lakoni, kita semua pantas utk berbahagia. ❤️