Selasa, 30 Maret 2021

BOTCHAN (Review Buku)

 


Judul: 𝐁𝐎𝐓𝐂𝐇𝐀𝐍 

Penulis: 𝐍𝐚𝐭𝐎ðŪðĶ𝐞 𝐒ðĻ𝐎𝐞ðĪðĒ 

𝐀ðĨðĒðĄ ððšðĄðšðŽðš: ðˆð§ððšðĄ 𝐒𝐚𝐧𝐭ðĒ 𝐏ðŦ𝐚𝐭ðĒ𝐝ðĒ𝐧𝐚 

Penerbit: 𝐏𝐓. 𝐆ðŦ𝐚ðĶ𝐞𝐝ðĒ𝐚 𝐏ðŪ𝐎𝐭𝐚ðĪ𝐚 𝐔𝐭𝐚ðĶ𝐚

Tahun: 𝟐𝟎𝟎𝟗

Halaman: 𝟐𝟐𝟒 ðĄðĨðĶ; 𝟐𝟎 𝐜ðĶ


ð˜―ð™Ąð™Šð™§ð™—

Seperti cerita 𝘛ð˜Đð˜Ķ 𝘈ð˜Ĩ𝘷ð˜Ķð˜Ŋð˜ĩð˜ķð˜ģð˜Ķð˜ī 𝘰𝘧 𝘏ð˜ķð˜Ī𝘎𝘭ð˜Ķð˜Ģð˜Ķð˜ģð˜ģ𝘚 𝘍𝘊𝘭ð˜Ū, BOTCHAN mengisahkan pemberontakan seorang guru muda terhadap "sistem" di sebuah sekolah desa. Sifat Botchan yang selalu terus terang dan tidak mau berpura-pura sering kali membuat ia mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Cerita yang dituturkan secara humoris ini sangat populer di kalangan tua dan muda di Jepang, dan barangkali merupakan novel klasik yang paling banyak dibaca di Jepang modern.

BOTCHAN mengisahkan pemberontakan seorang guru muda terhadap "sistem" di sebuah sekolah desa. Sifat Botchan yang selalu terus terang dan tidak mau berpura-pura sering kali membuat ia mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.


📚📚📚

Botchan merupakan buku klasik Jepang yang mengisahkan pemberontakan seorang guru muda terhadap "sistem" di sebuah sekolah desa. Botchan disini dapat diartikan "Tuan Muda". Sudut pandang orang pertama adalah Aku, seorang laki-laki yang dipanggil Botchan oleh Kiyo, pelayan keluarganya.

.

Botchan semasa muda selalu membuat keonaran dan suka berkelahi. Orangtuanya membencinya dan lebih menyanyangi kakak laki-lakinya. Tetapi hanya Kiyo, yang sudah tua, yang percaya bahwa Botchan adalah anak yg baik, jujur, dan selalu berterus terang. Ketika orangtuany meninggal dunia dan berpisah dengan kakaknya, Botchan melanjutkan pendidikan dan stelah lulus dia bekerja sebagai guru matematika di sebuah desa yang jauh dari Tokyo.

.

Dapat dikatakan bahwa tema novel ini adalah pendidikan dan moralitas. Novel ini minim dialog dan lebih banyak narasinya. Menggambarkan secara detail kehidupan Botchan di desa tempat dia bekerja. Menurutku ceritanya sederhana, awalnya memang agak membosankan. 

.

Tapi disini aku tahu bahwa di dunia kerja yang dihadapi Botchan penuh dengan kelicikan dan penjegalan. Botchan yang selalu ceplak ceplos dan jujur, geram dengan teman sesama guru yang mementingkan dirinya sendiri. Tak hanya guru saja, di sini juga mengisahkan tentang perilaku murid yg minus moral.

.

Di sini penulus menunjukkan idealisme seorang Botchan dengan segala pertarungan hati dan pikirannya. Botchan dengan temanny, Hotta, bersama-sama memerangi kelicikan yang terjadi di tempat kerjanya.

"Kata pendidikan tidak hanya berarti memperoleh pengetahuan akademis. Pendidikan juga berarti menanamkan semangat mulia, kejujuran, serta keberanian, lalu menghapuskan kebiasaan licik, usil, serta tak bertanggung jawab." (Hotta, Hlm 112)

.

Selasa, 23 Maret 2021

DRUPADI (Review Buku)

 


Judul: 𝐃ðŦðŪðĐ𝐚𝐝ðĒ

Penulis: 𝐒𝐞𝐧ðĻ 𝐆ðŪðĶðĒðŦ𝐚 𝐀ðĢðĒ𝐝𝐚ðŦðĶ𝐚

Penerbit: 𝐏𝐓.𝐆ðŦ𝐚ðĶ𝐞𝐝ðĒ𝐚 𝐏ðŪ𝐎𝐭𝐚ðĪ𝐚 𝐔𝐭𝐚ðĶ𝐚 

Tahun: 𝟐𝟎𝟏𝟕 

Halaman: 𝟏𝟒𝟗 ðĄðĨðĶ


ð˜―ð™Ąð™Šð™§ð™—

"𝘞ð™Ĩð™–ð™Ąð™–ð™ 𝙖𝙧ð™Đ𝙞ð™Ģð™Ū𝙖 𝙋𝙖ð™Ģ𝙙𝙖𝙎𝙖 ð™Đ𝙖ð™Ģð™Ĩ𝙖 ð˜ŋ𝙧𝙊ð™Ĩ𝙖𝙙𝙞."

Dewi Drupadi tidak menyukai suratan. Kehidupan manusia tidak ada artinya tanpa perjuangan. Jika segalanya telah menjadi suratan, apakah yang masih menarik dalam hidup yang berkepanjangan? Apakah usaha manusia tidak ada artinya? Apakah semuanya memang sudah ditentukan oleh dewa-dewa? Seperti ia menjadi istri dari lima ksatria Pandawa?

"𝙈𝙖𝙠𝙖 𝙝𝙞𝙙𝙊ð™Ĩ 𝙙𝙞 𝙙𝙊ð™Ģ𝙞𝙖 𝙗𝙊𝙠𝙖ð™Ģ 𝙝𝙖ð™Ģð™Ū𝙖 ð™Ļð™Īð™–ð™Ą 𝙠𝙞ð™Đ𝙖 ð™Ē𝙚ð™Ģ𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙖ð™Đ𝙖𝙊 ð™Ē𝙚ð™Ģ𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙗𝙊𝙧𝙊𝙠, ð™Đ𝙖ð™Ĩ𝙞 ð™Ļð™Īð™–ð™Ą 𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞ð™Ē𝙖ð™Ģ𝙖 𝙠𝙞ð™Đ𝙖 𝙗𝙚𝙧ð™Ļ𝙞𝙠𝙖ð™Ĩ 𝙠𝙚ð™Ĩ𝙖𝙙𝙖 𝙠𝙚𝙗𝙖𝙞𝙠𝙖ð™Ģ 𝙙𝙖ð™Ģ 𝙠𝙚𝙗𝙊𝙧𝙊𝙠𝙖ð™Ģ 𝙞ð™Đ𝙊."

.

Novel ini merupakan novel sastra, Drupadi seorang perempuan poliandris. Penulis menceritakan kisah Drupadi dari awal kelahirannya sampai kisah kematiannya.

.

Drupadi tidak hanya cantik dan mempesona, tetapi ia juga cerdas dan pemberani. Drupadi bersuamikan kelima Pandawa, yaitu Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Kekalahan dalam perjudian yang dilakukan Yudhistira dalam melawan Duryudana, membuat suasana menjadi meresahkan dan Drupadi menjadi korban pemerkosaan.

.

Drupadi berani menyuarakan isi hatinya sebagai perempuan yang menjadi korban penindasan. 

"Apakah seorang perempuan boleh dihina dan tidak dipedulikan harga dirinya? ... Aku telah selalu mengabdi kepada mereka, tapi apa pengabdian mereka kepadaku? Bukankah pria dan wanita sesungguhnya setara? Tapi mereka tidak pernah menyetarakan perempuan!." (hlm 96)

Drupadi membela hak asasinya sebagai perempuan. Drupadi mengatakan, "Kemarahan adalah hak manusia, ... Kita mempunyai hak untuk suatu kemarahan yang beralasan, dan aku menggunakan hak seorang perempuan." (Hlm 99)

.

Penulis mengajak kita melihat novel ini dari sudut pandang feminisme. Yang berkisah tentang cinta, dendam, hak seorang perempuan, dan kesetiaan menjalani peran dalam kehidupan. Walaupun ceritanya terkesan melompat-lompat, tapi aku masih bisa menikmatinya. 


Kamis, 18 Maret 2021

Rembulan di Mata Ibu (Review Buku)


Judul: 𝐑𝐞ðĶ𝐛ðŪðĨ𝐚𝐧 𝐝ðĒ 𝐌𝐚𝐭𝐚 𝐈𝐛ðŪ 

Penulis: 𝐀𝐎ðĶ𝐚 𝐍𝐚𝐝ðĒ𝐚 

𝐏𝐞𝐧𝐞ðŦ𝐛ðĒ𝐭: 𝐌ðĒðģ𝐚𝐧 

Tahun: 𝟐𝟎𝟎𝟎 

Halaman: 𝟏𝟔𝟎 ðĄðĨðĶ


ð˜―ð™Ąð™Šð™§ð™—

Seingat Diah

Selama ini ibu tidak pernah bersikap lembut kepadanya. Jangankan bersikap lembut, tersenyum saja barangkali hanya sesekali, itu pun hukan senyum ramah, melainkan senyum mengejek.

Hingga suatu ketika, Diah bisa keluar dari kungkungannya, Diah mendapat beasiswa untuk kuliah di kota lain. Waktu itu, Diah berharap Ibu akan senang mendengarnya, tetapi malah sebaliknya, Ibu mengejek dengan mencerca pendidikan yang akan ditempuhnya.

Dan sekarang, setelah hampir lima tahun tidak berjumpa, tiba-tiba Ibu meminta Diah pulang. Ada apa gerangan? Apa Ibu belum puas memusuhinya? Atau sebaliknya? Cerita ini terbalut dalam 𝘙ð˜Ķð˜Ūð˜Ģð˜ķ𝘭ð˜Ēð˜Ŋ ð˜Ĩ𝘊 𝘔ð˜Ēð˜ĩð˜Ē 𝘐ð˜Ģð˜ķ.

Bersama 𝘙ð˜Ķð˜Ūð˜Ģð˜ķ𝘭ð˜Ēð˜Ŋ ð˜Ĩ𝘊 𝘔ð˜Ēð˜ĩð˜Ē 𝘐ð˜Ģð˜ķ, masih ada cerita lain. Semua mengandung hikmah untuk direnungkan.


📚📚📚📚📚

Sejenak nostalgia semasa SMP. Seingatku, aku membaca buku ini saat aku masih dibangku SMP. Salah satu kumpulan cerpen favoritku dikala itu. Dan beruntungnya aku, masih tersimpan di rak bukuku.


Buku ini merupakan kumpulan cerpen karya Mba Asma Nadia. Siapa yang ga kenal Asma Nadia?  Mba Asma Nadia telah banyak menerbitkan karya-karyanya, salah satunya kumpulan cerpen remaja islami ini.


Buku ini berisi kumpulan cerpen dengan sembilan judul cerpen di dalamnya. Yaitu, pertama dengan judul, Denting Kasih Senja Hari, tentang perjalanan seorang laki-laki dalam menemukan arti kehidupan. Cerpen kedua, Di Bening Persahabatan. Tentang persahabatan antara perempuan dan laki-laki. Cerpen ketiga, Rembulan di Mata Ibu. Cerita yang sangat membekas, tentang seorang anak yang membenci ibunya karena kesalahpahaman diantara keduanya.


Cerpen keempat, Koran Gondrong. Cerita tentang laki-laki yang dengan sukarela memotong rambut gondrong kesayangannya, demi tujuan mulia. Cerpen kelima, Secercah Surya Tengah Hari. Tentang seorang pria pengangguran yang menjadi pencopet amatiran.


Cerpen keenam, Gaya-gaya Tante Erna. Cerita tentang seorang keponakan yang sudah lelah menghadapi sikap tantenya. Cerpen ketujuh, Jai. Tentang pria yang suka bertingkah jail, sampai membuat orang-orang kesal padanya. Cerpen kedelapan, Sejuta Kasih Sayang. Cerita tentang seorang anak berkebutuhan khusus yang menguji kesabaran ibunya.

Dan cerpen terakhir berjudul Tali Kasih. Cerpen yang bercerita tentang pengkhianatan dari seorang sahabat, penyesalan, serta penerimaan.


Semua kisah dalam buku ini, memberikan makna tersirat kepada pembacanya. Juga memberikan nasihat lewat obrolan-obrolan ringan. Cerpen favoritku disini adalah Rembulan di Mata Ibu, Sejuta Kasih Sayang dan Tali kasih. 


Apakah kalian juga ingin ikut bernostalgia dengan buku ini?

RAPIJALI 1: Mencari (Review Buku)


Judul: 𝐑𝐚ðĐðĒðĢ𝐚ðĨðĒ 𝟏: 𝐌𝐞𝐧𝐜𝐚ðŦðĒ

Penulis: 𝐃𝐞𝐞 𝐋𝐞𝐎𝐭𝐚ðŦðĒ

Penerbit: 𝐏𝐓.𝐁𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐏ðŪ𝐎𝐭𝐚ðĪ𝐚

Tahun: 𝟐𝟎𝟐𝟏

Halaman: 𝟑𝟓𝟐 ðĄðĨðĶ; 𝟐𝟎 𝐜ðĶ


ð˜―ð™Ąð™Šð™§ð™—

Ping merasa telah memiliki segala yang ia butuhkan. Dunianya yang damai di Pantai Batu Karas, rumahnya yang penuh alat musik di tepi Sungai Cijulang, seorang sahabat terbaik, serta kakek yang menyanyanginya. Namun, diam-diam Ping menyimpan kegelisahan tentang masa depannya yang buram. Bakat musiknya yang istimewa tidak memiliki wadah, dan ia tidak berani bercita-cita.

Hidup Ping jungkir balik ketika ia harus pindah ke Jakarta dan tinggal bersama keluarga calon gubernur. Ping mesti menghadapi sekolah baru, kawan-kawan baru, dan tantangan baru. Mungkinkah ia menemukan apa yang hilang selama ini? Dan, apakah Ping siap dengan yang ia temukan? Bahwa, hidupnya ternyata tidak sesederhana yang ia duga.


📚📚📚📚📚

Novel ini bercerita tentang seorang gadisb ernama Ping dari Batu Karas, Cijulang yang jago bermusik. Kemampuan musikalitasnya yang begitu istimewa itu diturunkan dari kakeknya, Yuda Alexander. la memiliki kecakapan bermusik yang unik. Kemampuannya dalam melakukan perfect pitch hanya dimiliki oleh sepuluh persen musisi.


Hidupnya berubah setelah ia pindah ke Jakarta dan tinggal bersama keluarga calon gubernur. Ping melanjutkan sekolah di Pradipa Bangsa, salah satu institusi pendidikan terkemuka dan dikenal elite. Di sana, ia bertemu dengan teman-teman barunya. la kemudian bergabung ke dalam kelompok band yang diberi nama Rapijali.


Tema cerita dalam novel ini terbilang kompleks. la merentang dari tema seputar musik, persahabatan, keluarga, percintaan, hingga politik. Adapun karakter Ping digambarkan sebagai gadis yang polos dan selalu semangat dalam belajar.


Tokoh-tokoh dalam novel ini terbilang banyak. Mereka ada yang berada di Batu Karas juga di Jakarta. Meski begitu, bagiku, tidaklah sulit untuk mengingat mereka semua. Sebab setiap tokohnya mempunyai perannya masing-masing. Walaupun ceritanya terkesan ramai sekali, namun novel ini tetap ringan saat dibaca. Sebab ceritanya mengalir dengan lancar.


Namun begitu, menurutku, konflik yang tersaji kurang kuat. Dugaanku, mungkin karena ini buku pertama Rapijali. Oh iya, novel ini masih ada sambungannya, lo! Prediksiku, sepertinya di buku kedua nanti, ceritanya akan semakin mendalam. Sebab di akhir cerita, ada sesuatu yang bakal membuat pembacanya bertanya-tanya dan penasaran. Apa yang akan terjadi dengan Ping? Apakah rahasia Ping dan calon gubernur terungkap? Ah, aku jadi ingin segera membaca kelanjutan ceritanya!


Jumat, 12 Maret 2021

TO LIVE (Review Buku)


Judul: 𝐓ðĻ 𝐋ðĒðŊ𝐞 (𝐇ðĒ𝐝ðŪðĐ)

Penulis: 𝐘ðŪ 𝐇ðŪ𝐚

𝐀ðĨðĒðĄ ððšðĄðšðŽðš: 𝐀𝐠ðŪ𝐎𝐭ðĒ𝐧ðŪ𝐎 𝐖ðĒ𝐛ðĻ𝐰ðĻ

Penerbit: 𝐏𝐓.𝐆ðŦ𝐚ðĶ𝐞𝐝ðĒ𝐚 𝐏ðŪ𝐎𝐭𝐚ðĪ𝐚 𝐔𝐭𝐚ðĶ𝐚

Tahun: 𝟐𝟎𝟏𝟓

Halaman: 𝟐𝟐𝟒 ðĄðĨðĶ; 𝟐𝟎 𝐜ðĶ

 ðˆð’𝐁𝐍 𝟗𝟕𝟖𝟔𝟎𝟐𝟎𝟑𝟏𝟑𝟖𝟐𝟓


ð˜―ð™Ąð™Šð™§ð™—

Dari seorang anak tuan tanah kaya yang menghabiskan waktu di meja judi dan ranjang pelacur, Fugui kehilangan harta dan orang-orang yang dicintainya. Dia berusaha bertahan hidup di tengah kekejaman perang saudra, absurditas Revolusi Kebudayaan, hingga bencana kelaparan yang melanda China akibat kekeliruan kebijakan Mao. Kisah tragis kehidupan seorang Fugui merangkum kengerian perjalanan sejarah negeri China di tengah ingar-bingar revolusi komunis.

To Live adalah karya kontroversial salah satu novelis terbaik China yang sempat dilarang beredar di China, telah meraih berbagai penghargaan sastra internasional, difilmkan, dan telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa. Dengan kata-katanya yang sederhana namun bergemuruh dan menggugah, Yu Hua bercerita tentang sebuah China. Yang begitu nyata, tanpa basa-basi.


📚📚📚

Novel To Live ini membuatku menangis, nyesek rasanya. Menceritakan seorang pria bernama Fugui, seorang anak tuan tanah yang suka bermain judi dan suka pergi ke tempat pelacuran. Dia telah memiliki istri, bernama Jiazhen dan memiliki dua orang anak, Fengxia (perempuan) dan Youqing (laki-laki). Fugui kehilangan seluruh hartanya karena keserakahan dia yg selalu berjudi. 

Fugui beralih menjadi seorang petani yang miskin dan menghabiskan hidupnya di sebuah dusun. Tetapi dibalik kemiskinan Fugui, membuatnya nyawanya selamat. Fugui melewati perjalanan Revolusi. Dan dia ditinggalkan satu per satu anggota keluarganya yg direnggut kematian.


Cerita yang sempurna dalam menggambarkan penderitaan seorang Fugui di tengah kemelut negeri (China), kemelut perang antara kaum nasionalis dan komunis. 

Terjemahannya luwes, dan sangat mudah dipahami. Sehingga sangat bisa dinikmati ceritanya dari halaman per halaman. Awalnya memang sedikit membosankan buatku, tapi menginjak di halaman 60an aku bisa mengikuti alur ceritanya.

Membaca buku ini, membuatku terbuka dalam memandang sebuah kehidupan. Kehidupan, perjuangan, kesedihan, tangisan memang selalu terjadi dalam kehidupan manusia.


"𝘑ð˜Ēð˜Ĩ𝘊 𝘰ð˜ģð˜Ēð˜Ŋð˜Ļ ð˜Ŧð˜Ēð˜Ŋð˜Ļð˜Ēð˜Ŋ ð˜īð˜Ēð˜Ūð˜ąð˜Ē𝘊 𝘭ð˜ķð˜ąð˜Ē𝘎ð˜Ēð˜Ŋ ð˜Ķð˜Ūð˜ąð˜Ēð˜ĩ ð˜Đð˜Ē𝘭. 𝘛𝘊ð˜Ĩð˜Ē𝘎 ð˜Ģ𝘰𝘭ð˜Ķð˜Đ 𝘎ð˜Ķ𝘭𝘊ð˜ģð˜ķ ð˜Ģ𝘊ð˜Īð˜Ēð˜ģð˜Ē, ð˜ĩ𝘊ð˜Ĩð˜Ēk ð˜Ģ𝘰𝘭ð˜Ķð˜Đ 𝘎ð˜Ķ𝘭𝘊ð˜ģð˜ķ ð˜ĩ𝘊ð˜Ĩð˜ķð˜ģ𝘊 ð˜ģð˜Ēð˜Ŋð˜Ŧð˜Ēð˜Ŋð˜Ļ, ð˜ĩ𝘊ð˜Ĩð˜Ē𝘎 ð˜Ģ𝘰𝘭ð˜Ķð˜Đ 𝘎ð˜Ķ𝘭𝘊ð˜ģð˜ķ ð˜Ūð˜Ēð˜īð˜ķ𝘎 ð˜ģð˜ķð˜Ūð˜Ēð˜Đ, ð˜ĩ𝘊ð˜Ĩð˜Ē𝘎 ð˜Ģ𝘰𝘭ð˜Ķð˜Đ 𝘎ð˜Ķ𝘭𝘊ð˜ģð˜ķ ð˜Ūð˜Ķð˜ģ𝘰ð˜Ļ𝘰ð˜Đ 𝘎ð˜Ēð˜Ŋð˜ĩ𝘰ð˜Ŋð˜Ļ" (Fugui).


Yu Hua mengatakan:

"To Live menulis tentang kemampuan manusia menahan penderitaan dan kesulitan, sebagai pandangan optimistis manusia terhadap dunia. Proses menulis ini membuat saya sadar, manusia hidup sesungguhnya adalah demi hidup itu sendiri, dan manusia bukan hidup demi hal-hal lain di luar hidup."


⭐ Rating Goodreads: 4.33/ 5.0

⭐ Ratingku: 4.8/ 5.0


Jumat, 05 Maret 2021

Catatan Harian Menantu Sinting (Review Buku)


 

Judul: 𝐂𝐚𝐭𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐇𝐚ðŦðĒ𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐚𝐧𝐭ðŪ 𝐒ðĒ𝐧𝐭ðĒ𝐧𝐠 

Penulis: 𝐑ðĻ𝐎ðĒ 𝐋. 𝐒ðĒðĶ𝐚ðĶðĻðŦ𝐚 

Penerbit: 𝐏𝐓.𝐆ðŦ𝐚ðĶ𝐞𝐝ðĒ𝐚 𝐏ðŪ𝐎𝐭𝐚ðĪ𝐚 𝐔𝐭𝐚ðĶ𝐚 

Tahun: 𝟐𝟎𝟏𝟖

Halaman: 𝟐𝟑𝟐 ðĄðĨðĶ; 𝟐𝟎 𝐜ðĶ 

𝐈𝐒𝐁𝐍 𝟗𝟕𝟖𝟔𝟎𝟐𝟎𝟑𝟖𝟎𝟔𝟕𝟒


ð˜―ð™Ąð™Šð™§ð™—

Aku Minar

Ini cerita cinta versi aku dan Sahat (dan... Mamak Mertua).

Seru. Ngeselin. Gemesin.

Sekaligus sangat menantang.

Ditambah latar belakang keluarga besar Batak yang penuh drama dan asumsi, kisah-kisahku lebih sering berakhir konyol dan nyaris bikin aku frustasi.

Apalagi aku dan Mamak Mertua punya kepercayaan berbeda tentang cinta dan kebahagiaan, terutama kalau menyangkut Sahat, kesayangan kami berdua.

Dengan bahasa yang ringan, cerita ini sengaja dikemas untuk membuat pembacanya terbahak-bahak.


📚

Awal bulan, rasanya aku pingin baca buku yang lucu-lucu bikin ngakak. Akhirnya aku memilih buku ini untuk kubaca diawal bulan 😁.

Buku ini berisi kumpulan cerita tentang Minar, Sahat (suami Minar) dan Mamak Mertua (Mamaknya Sahat).

Mereka tinggal bersama seatap dengan Mamak Mertua. Gimana rasanya tinggal dengan mertua? Pastinya yang dirasakan Minar itu campur aduk, gak bebas, gemes, kesel, stress, pingin marah juga gak bisa, rasanya cuma pingin nyakar-nyakar aspal karena kelakuan Mamak Mertua yang super bawel, kepo, suka ikut campur, wah nano nano dah 😂


Kisah keseharian Minar, menantu "nelangsa" 😂 kental dengan budaya dan bahasa Batak. Kisah yang sangat menghibur, bahasanya juga apa adanya. Ketika aku membaca percakapan khas ala Mamak Mertua, didalam hatiku jadi kayak ikut berbicara aksen bataknya. 

Ada beberapa kejadian yang bikin aku kesel dan gemes, eh kayaknya disemua part selalu bikin gemes ding hahaha. Begitu sabarnya Minar menghadapi Mamak Mertuanya, bahkan Sahat anak kandungnya pun tidak bisa berkutik jika Mamaknya bertahta 😂.


Novel ini diperuntukan untuk 21+ ya. Yaaa karena didalamnya juga diceritakan kisah kisah aduhai pasutri di ranjang. Minar dan Sahat yang berusaha mendapatkan momongan pun selalu mendapat gempuran dari Mamak Mertua. Bayangkan, si Mamak ngotot ikut ke dokter kandungan, si Mamak pun juga sampai tahu hari masa suburnya Minar. Si Mamak heboh subuh-subuh nelponin mereka yang lagi asyiknya bercengkrama  Bacanya beneran ikut kesel tapi juga selalu bikin ngakak 😂.


Selain itu, aku jadi tahu beberapa bahasa Batak setelah membaca novel ini. Tenang, ada catatan kakinya kok disini. Jadi tahu arti dari bahasa Batak tersebut. Dan ending dari novel ini heboh deh, nano nano 😂.

Senin, 01 Maret 2021

SAIA (Review Buku)

 


Judul: ð’ 𝐀 𝐈 𝐀 

Penulis: 𝐃ðĢ𝐞𝐧𝐚ðŦ 𝐌𝐚𝐞𝐎𝐚 𝐀ðēðŪ 

Penerbit: 𝐏𝐓. 𝐆ðŦ𝐚ðĶ𝐞𝐝ðĒ𝐚 𝐏ðŪ𝐎𝐭𝐚ðĪ𝐚 𝐔𝐭𝐚ðĶ𝐚

Tahun: 𝟐𝟎𝟏𝟒 

𝐂𝐞𝐭𝐚ðĪ𝐚𝐧 ðĪ𝐞𝐭ðĒ𝐠𝐚 𝟐𝟎𝟏𝟕

Halaman: 𝟏𝟑𝟗 ðĄðĨðĶ 

𝐈𝐒𝐁𝐍 𝟗𝟕𝟖𝟔𝟎𝟐𝟎𝟑𝟑𝟖𝟗𝟓𝟖



𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖ð™Đ𝙞𝙖ð™Ģ... ð˜―ð™Šð™ ð™Š 𝙞ð™Ģ𝙞 𝙝𝙖ð™Ģð™Ū𝙖 𝙙𝙞ð™Ĩ𝙚𝙧𝙊ð™Ģð™Đ𝙊𝙠𝙖ð™Ģ 𝙊ð™Ģð™Đ𝙊𝙠 𝙙𝙚𝙎𝙖ð™Ļ𝙖 ð™Ū𝙖

.

Ini pertama kalinya aku membaca buku karya dari Djenar Maesa Ayu. Awalnya aku kaget, bahasanya agak vulgar. Tapi setelah aku baca lebih jauh, cerpen-cerpen di dalamnya cukup menarik.

Buku ini merupakan kumpulan cerpen, terdapat 15 judul cerpen di dalamnya. Isi cerpen didalamnya berkisah tentang perempuan yang berjuang dengan kehidupan yang penuh dengan pahit dan luka.

.

Berbagai persoalan didalamnya tidak jauh dengan persoalan tentang seksualitas, kekerasan, moralitas dan pelacuran. Kisah-kisah di dalamnya membawa kita ikut merasakan keresahan, kesakitan baik psikis maupun fisik, kegelisahan, dan kesedihan.

.

Ada yang unik di kumcer ini, yaitu cerpen dengan judul "Nol-Dream Land". Cerpen yang tiap halamannya dipenuhi dengan suara detak jarum jam yang ada di dalam kepala seorang perempuan, 𝘛𝘰𝘎-ð˜ĩ𝘰𝘎, ð˜ĩ𝘊𝘎-ð˜ĩ𝘰𝘎. Adalagi judul cerpen "Air Mata Hujan", hanya 1 halaman. Untuk bunda-bunda atau kakak-kakak yang pernah membaca buku ini, bisa tolong jelaskan maksud cerpen dengan judul tersebut? Aku beneran bingung dengan judul cerpen tersebut hehe ✌️

.

Selain tentang seksualitas, salah satu judul cerpen SAIA menceritakan tentang keluarga yang kurang harmonis. Hubungan antara suami dan istri dan juga anak. Selalu terjadi pertengkaran dan KDRT, anak menjadi korban kekerasan dari orangtua. Miris 😭

"Mereka pun menghukum saya tanpa belas kasihan. Bergantian melemparkan caci makian. Juga tonjokan. Tak terkecuali tendangan. Mereka tak peduli walau saya sudah menangis minta ampun dan merintih kesakitan. Sepertinya, hanya saat menghukum saya itulah pendapat mereka tak lagi bersebrangan. Mereka yang semulai bagai anjing dan kucing, tiba-tiba berubah bak teman persekutuan." (Hlm 72)