Judul: ððððððð
Penulis: ððððŽðŪðĶð ððĻðŽððĪðĒ
ððĨðĒðĄ ðððĄððŽð: ðð§ðððĄ ððð§ððĒ ððŦðððĒððĒð§ð
Penerbit: ðð. ððŦððĶðððĒð ððŪðŽðððĪð ððððĶð
Tahun: ðððð
Halaman: ððð ðĄðĨðĶ; ðð ððĶ
ð―ðĄðŠð§ð
Seperti cerita ððĐðĶ ððĨð·ðĶðŊðĩðķðģðĶðī ð°ð§ ððķðĪðŽððĶðĢðĶðģðģðš ððŠððŪ, BOTCHAN mengisahkan pemberontakan seorang guru muda terhadap "sistem" di sebuah sekolah desa. Sifat Botchan yang selalu terus terang dan tidak mau berpura-pura sering kali membuat ia mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Cerita yang dituturkan secara humoris ini sangat populer di kalangan tua dan muda di Jepang, dan barangkali merupakan novel klasik yang paling banyak dibaca di Jepang modern.
BOTCHAN mengisahkan pemberontakan seorang guru muda terhadap "sistem" di sebuah sekolah desa. Sifat Botchan yang selalu terus terang dan tidak mau berpura-pura sering kali membuat ia mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
ððð
Botchan merupakan buku klasik Jepang yang mengisahkan pemberontakan seorang guru muda terhadap "sistem" di sebuah sekolah desa. Botchan disini dapat diartikan "Tuan Muda". Sudut pandang orang pertama adalah Aku, seorang laki-laki yang dipanggil Botchan oleh Kiyo, pelayan keluarganya.
.
Botchan semasa muda selalu membuat keonaran dan suka berkelahi. Orangtuanya membencinya dan lebih menyanyangi kakak laki-lakinya. Tetapi hanya Kiyo, yang sudah tua, yang percaya bahwa Botchan adalah anak yg baik, jujur, dan selalu berterus terang. Ketika orangtuany meninggal dunia dan berpisah dengan kakaknya, Botchan melanjutkan pendidikan dan stelah lulus dia bekerja sebagai guru matematika di sebuah desa yang jauh dari Tokyo.
.
Dapat dikatakan bahwa tema novel ini adalah pendidikan dan moralitas. Novel ini minim dialog dan lebih banyak narasinya. Menggambarkan secara detail kehidupan Botchan di desa tempat dia bekerja. Menurutku ceritanya sederhana, awalnya memang agak membosankan.
.
Tapi disini aku tahu bahwa di dunia kerja yang dihadapi Botchan penuh dengan kelicikan dan penjegalan. Botchan yang selalu ceplak ceplos dan jujur, geram dengan teman sesama guru yang mementingkan dirinya sendiri. Tak hanya guru saja, di sini juga mengisahkan tentang perilaku murid yg minus moral.
.
Di sini penulus menunjukkan idealisme seorang Botchan dengan segala pertarungan hati dan pikirannya. Botchan dengan temanny, Hotta, bersama-sama memerangi kelicikan yang terjadi di tempat kerjanya.
"Kata pendidikan tidak hanya berarti memperoleh pengetahuan akademis. Pendidikan juga berarti menanamkan semangat mulia, kejujuran, serta keberanian, lalu menghapuskan kebiasaan licik, usil, serta tak bertanggung jawab." (Hotta, Hlm 112)
.